Spoon:Kalau Pengantin Itu Kita

Sejarah silam telah kupadam
Bina sahaja hidup yang baru
Untuk apa lagi kau  bermuram
Esok kau akan jadi suri ku

Tak perlulah muram saja
Esok kita akan bersama
Melangsungkan hari bahagia
Untuk selama-lamanya

Ayah mak uda semuanya ada
Sibuk berkerja bersama-sama
Tanak nasi memotong bawang
Sambil bersuka dan berjenaka

Halai tawa riuh rendah
Ibu sambut saudara datang
Ayah pula entah ke mana
Ada saudara nak pulang


C/o
Aduhai seronoknya kalaulah dapat bersama
Aduhai seronoknya kalau pengantin itu kita

Oh... Oh... engkaulah raja yang berkuasa
Oh... Oh... engkaulah raja cuma sementara
Dengan senyuman dan bergaya segaknya
Tak kira siapa dengan gaya
Walaupun sehari tidak mengapa

Senda gurauan raja sehari
Sanak saudara semuanya ada
Begitu sibuk berkerjasama
Bergotong royong dengan tetangga

Ke manakah kau nak lari
Bawang masih belum besiang lagi
Jangan lupa hari dah malam
Esok pengantin nak datang

Aduhai seronoknya kalau lah dapat bersama...
Aduhai seronoknya kalau pengantin itu kita.... (2x)

SPOON-TAMAN ASMARA

Pejalanan hidupku berubah kerna dirimu

Sungguh aku menyintai dirimu pada segala

Senyumanmu yang manis

Membuat ku terpesona

Terasa sungguh aku getarannya

Engkau sememangnya

Pertama yang aku cinta Oh oh oh

Adakah engkau menyintai

Diriku insan biasa

Janganlah engkau merasa

Curiga pada diri ini

Sememangnya cintaku tulus suci

Dahulu engkau dan aku

Bersama melangkah kaki

Mengharungi taman-taman asmara

Percintaan kita berakhir menjadi debu

Kerana engkau curiga kesetiaanku

Engkau sememangnya

Pertama yang aku cinta Oh oh oh

Adakah engkau menyintai

Diriku insan biasa

Janganlah engkau merasa

Curiga pada diri ini

Sememangnya cintaku tulus suci

Dahulu engkau dan aku

Bersama melangkah kaki

Mengharungi taman-taman asmara

Percintaan kita berakhir menjadi debu

Kerana engkau curiga kesetiaanku

Perubahan diri sekarang semakin ketara

Beza

Semua yang pernah

Kita harungi menjadi sepi

Aku bagai tak percaya

Semuanya boleh berubah

Tetapi aku tetap menyintaimu

Jauh disudut hati engkau yang satu

Jauh disudut hatikuuu 

Engkau yang satu

Spoon:Taman Syahdu (Redha)

Sekilas kenangan syahdu

Sentiasa memburu jiwaku

Sepinya aku tanpamu

Redha secebis tangis

Taman asmara yang kau bina

Setia masih teguh di sana

Sekali lagi ku panjatkan doa

Kembali... kepulangan mu dinanti

Semua...

Seandainya sekuntum senyuman

Tiada lagi

Aku hanya mampu berserah...

Pada illahi

Aku yakin

Kau pastikan kembali

Meleraikan penantian

Insan-insan tersayang

Cukup sudah

Sengsara yang membelenggu

Tersiksa derita jiwamu

Tak siapa yang tahu

Semoga dirimu diberkati

Segunung rindu menanti dirimu

Seandainya sekuntum senyuman

Tiada lagi

Aku hanya mampu berserah...

Pada illahi

Aku yakin

Kau pastikan kembali

Meleraikan penantian

Insan-insan tersayang

Cukup sudah

Sengsara yang membelenggu

Tersiksa derita jiwamu

Tak siapa yang tahu

Semoga dirimu diberkati

Segunung rindu menanti dirimu

Sekilas kenangan syahdu

Sentiasa memburu jiwaku

Sepinya aku tanpa mu

Kembali...

Kepulanganmu dinanti...

Semua...

Kembali...

Kepulanganmu dinanti...

Semua...

Spoon:Kini

Sepi mengisi ruang hatiku

Menghakis saat indah bersamamu

Antara kita tak pernah sengketa

Tapi mengapa kasih mu pudar

Sepi yang melanda kini

Tak daya aku lalui hidup ini

Cubalah engkau selami hatiku

Cubalah engkau hargai cintaku

Jangan biarkan sepi jadi api

Sanggup dirimu sisihkan diriku

Ku harap engkau mengerti

Setulus cinta yang telah ku beri

Supaya mekar kembali

Rimbunan kasih yang pernah bersemi

Oh... hari ke hari

Ku rasa bagai mimpi seolah kau di sisi

Oh... mengapa sanggup

Melihat ku terusan tersiksa begini

Cukuplah segala sengasara

Yang ku tanggung kini

Oh... hari ke hari

Ku rasa bagai mimpi seolah kau di sisi

Oh... mengapa sanggup

Melihat ku terusan tersiksa begini

Cukuplah segala sengasara

Yang ku tanggung kini

Sepi mengisi ruang hatiku

Menghakis saat indah bersamamu

Antara kita tak pernah sengketa

Tapi mengapa kasih mu pudar

Sepi yang melanda kini

Tak daya aku lalui hidup ini

Oh Oh ooooo

Spoon-Mengalah Tidak Sekali 

Telah ku harung liku-liku kehidupan

Dalam mencari kejayaan

Pahit getir aku tempuhi

Ada kala sakitkan hati

Namun untuk mengalah tidak sekali

Walau berbagai cubaan datang menghalang

Aku hadapi dengan tenang

Berbekalkan semangat waja

Akan ku teruskan jua

Andai tersungkur pasti ku bangun semula

Masih terngiang lagi di telinga ku

Pesanan orang tua ku jadikan pegangan

Katanya alang-alang menyeluk pekasam

Biarkanlah sampai ke pangkal lengan

( korus )

Kegagalan di masa yang lalu

Jadikan ia pedoman

Agar tidak kan kecundang

Di masa-masa hadapan

Usah kau lupa iringkan doa

Pada setiap usahamu

Moga 'kan diberkati Tuhan Yang Esa